Kalau lihat ada bahan berbentuk kotak kecil yang mengapung di es campur
kita, tentunya kita akan langsung tahu nama bahan tersebut. Yup, cincau hitam.
Si kenyal yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam bermacam
jenis es ini paling mudah didapat ketika bulan ramadhan tiba. Biasanya, sih,
dipakai dalam pembuatan takjil. Contohnya : es campur, es buah, atau campuran
kolak. Selain memiliki rasa yang khas dan nikmat, ternyata si hitam kenyal ini
juga berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sekarang, alangkah baiknya
kita mengenal lebih dekat si cincau hitam dan manfaatnya bagi kesehatan.
Tentang Cincau Hitam
Tumbuhan janggelan (cincau hitam) adalah tanaman berbatang kecil dengan
ujung batang yang juga ditumbuhi batang lagi. Batangnya terkadang menjalar di
tanah dan sebagian lainnya tegak. Bentuk daunnya lonjong dengan ujung daur
meruncing. Terkadang bunganya berwarna merah muda namun adapula yang warnanya
agak ungu. Bentuknya mirip dengan bunga kemangi. Bagian tanaman yaitu batang
serta daunnya bergetah hijau agak hitam (hijau kehitam-hitaman).
Inilah yang nantinya akan diolah dan dimasak menjadi cincau hitam. Di negara Jepang dan negara maju lainnya telah banyak produsen ekstrak cincau dan cincau hitam dalam kaleng. Dengan adanya ekstrak cincau hitam, kita dapat membuat cincau sendiri di rumah. Penyebaran tanaman yang berasal dari Asia ini sampai ke Myanmar, Philipina, bahkan Indonesia. Habitat tanaman cincau hitam adalah pada wilayah yang memiliki ketinggian antara 75-2300 meter di atas permukaan air laut.
Cincau hitam yang sering ditambahkan ke dalam makanan dan minuman ternyata
memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang cukup bagus. Serat larut air yang
tinggi (soluble dietary fiber), mineralnya cukup banyak dan baik bagi tubuh.
Dalam 100 gram cincau hitam memiliki kandungan :
·
1 gram lemak
·
6 gram protein
·
122 kalori
·
Namun Vitamin A dan vitamin C tergolong rendah.
Sedangkan kandungan dalam ekstrak cincau hitam tersebut adalah flavoid
1,34%, fenol 17,3%, asam kafeat 50,14 ppm, steroid 0,23%. Selain cincau hitam,
saudaranya yaitu cincau hijau juga tak kalah hebat. Cincau hijau mengandung
senyawa isokandrodendrin yang bermanfaat untuk benteng tubuh (pencegahan)
terhadap tumor ganas, senyawa dimetil kurin dimetoidida bermanfaat bagi yang
ingin otot kendur, dan alkaloid bisbenzilsokuinolin yang bermanfaat untuk
membantu mengatasi radang, hipertensi, dan menekan menyebarnya sel kanker yang
terdapat di ginjal. Kandungan antioksidan dalam getah cincau hitam pun
tergolong tinggi sehingga dapat melawan kanker. Daunnya ampuh mematikan
sel tumor yang ada di tubuh. Berdasarkan penelitian mengenai daun cincau hitam
ini, ekstraknya mampu mematikan sel kanker darah antara 55% hingga 99%.
Sedangakn untuk kanker lainnya seperti kanker payudara, kanker mulut rahim dan
kanker paru-paru presentasenya sekitar 60%.
Sementara kandungan dalam cincau hitam yang bermanfaat untuk program diet
adalah karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C, air
yang tinggi, rendah kalori, serta tingginya serat cincau tersebut, pas sekali
bagi orang-orang yang tengah berusaha untuk mengurangi berat badannya.
Manfaat Cincau Hitam
Cincau hitam sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. berikut adalah
beberapa manfaat cincau hitam bagi kesehatan tubuh hingga untuk diet.:
1. Menjaga pencernaan
agar dapat bekerja dengan baik.
2. Mengatasi panas dalam
3. Mengatasi sembelit
4. Obat perut kembung
5. Mengatasi diare
6. Sebagai obat malaria
7. Mengobati darah tinggi
8. Obat batuk
9. Melawan tumor dan
kanker
10. Resiko terkena
diabetes dan penyakit kardiovaskuler (jantung atau stroke) lebih rendah.
11. Baik dikonsumsi bagi
orang yang tengah berdiet.
Perbedaan Cincau Hitam dan Hijau
Cincau hijau yang kita kenal
berasal dari tanaman cylea barbata. Bahan baku pembuatan cincau hijau adalah
daunnya. Sedangkan cincau hitam berasal dari tanaman mesona palustris atau
lebih dikenal banyak orang dengan sebutan janggelan. Membuat cincau hitam tidak
hanya menggunakan daunnya akan tetapi juga batangnya. Di negara asal cincau
hitam, Tiongkok, tanaman cincau yang banyak tumbuh berjenis mesona procumbens
dan mesona chinensis. Perlu diketahui bahwa nama cincau sendiri berasal dari
bahasa china xian cao yang kemudian setelah diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi cincau.
0 comments